INFO DUNIA PERIKANAN

Home » Info » Menteri Susi Klaim Pakan Mandiri Majukan Pembudidaya Ikan

Menteri Susi Klaim Pakan Mandiri Majukan Pembudidaya Ikan

Menteri Susi Klaim Pakan Mandiri Majukan Pembudidaya Ikan

Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim kebijakan pakan ikan mandiri yang diinisiasi sejak 2015 bisa menekan biaya budidaya, sehingga mampu mengerek kesejehtaraan pembudidaya ikan.

Harga pakan mandiri saat ini bisa diperoleh pembudidaya dengan biaya Rp6 ribu per kilogram (kg), atau lebih murah dibandingkan harga pabrikan yang sekitar Rp6.500 per kg. Dengan ongkos produksi yang lebih efisien, tentu keuntungan yang didapat pembudidaya ikan akan membaik.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, hal itu tercermin dari Nilai Tukar Perikanan (NTP) yang merupakan indikator daya beli nelayan. Dia menyebutkan, per September 2017, NTP tercatat di angka 103,79 atau meningkat dibanding tiga tahun sebelumnya yakni 102,73.

Meski demikian, Susi tak menyebut perubahan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPI) yang merupakan indikator langsung untuk menggambarkan daya beli pembudidaya ikan.

“Sebelumnya, nilai petani budidaya itu tidak pernah naik karena uang habis beli pakan. Kontrol pabrik pakan terhadap mata rantai budidaya juga cukup besar dan menyebabkan margin petani budidaya limited. Maka kami berikan program pakan mandiri,” jelas Susi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (18/10).

Gara-gara kebijakan tersebut, Susi bilang banyak perusahaan pakan ikan yang mengeluhkan penurunan permintaan. Beberapa perusahaan tersebut, lanjutnya, menduga aktivitas budidaya ikan sedang loyo akibat turunnya daya beli masyarakat. Namun hal itu justru mengindikasi semakin banyak pembudidaya menggunakan pakan mandiri.

“Saya tidak kaget ada pabrik pakan ikan mengeluh jualannya turun. Nah, itu indikator yang mendukung pakan mandiri membantu nelayan, selain data BPS yang menunjukan bahwa nilai tukar budidaya ini naik,” tuturnya.

Lebih lanjut Susi menjelaskan, bantuan pakan mandiri yang telah disalurkan instansinya mencapai 392 paket. Tak hanya itu, bantuan berupa 297,3 benih dan 2.915 unit bantuan sarana dan prasarana budidaya seperti bioflok, keramba jaring apung, dan minapadi pun diberikan.

Kendati demikian, ia mengatakan masih ada perusahaan yang membangun pabrik pakan ikan di dalam negeri. Ia mencontohkan ada anak usaha PT Cargill Indonesia yang berencana membangun pabrik pakan ikan dengan sumber protein dari gas alam sebagai pengganti ikan rucah. Adapun, ikan rucah adalah ikan dengan kandungan lemak dan protein tinggi yang kerap dijadikan bahan pakan ikan budidaya.

“Karena menggunakan gas alam, maka tentu ini harus dikoordinasikan dengan Kemneterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tapi bagusnya, kalau ini masuk, berarti tekanan akan ikan runcah semakin berkurang,” pungkasnya.

Menurut data KKP, produksi ikan budidaya di tahun 2016 mencapai 16,67 juta ton dan rencananya akan ditingkatkan menjadi 22,46 juta ton di tahun 2017. Angka produksi ini diharapkan juga meningkat hingga 31,3 juta ton di tahun 2019.

 

sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171018212530-92-249317/menteri-susi-klaim-pakan-mandiri-majukan-pembudidaya-ikan


Leave a comment

September 2018
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930