INFO DUNIA PERIKANAN

Home » 2018 » December

Monthly Archives: December 2018

Tips Pendederan Ikan Patin

Pendederan dilakukan untuk menghasilkan benih yang berukuran lebih besar. Untuk kegiatan pembesaran yang ditujukan untuk menghasilkan ikan konsumsi, benih yang dibutuhkan biasanya berukuran > 50 g/ekor, terutama untuk pemeliharaan di keramba jaring apung (KJA), keramba, hampang. Benih ukuran tersebut sudah dapat berenang di perairan yang agak dalam dan tidak lolos ke luar melalui lubang jaring pada KJA.

Pendederan Ikan patin bos copy

Biasanya, kegiatan pendederan dilakukan di kolam tanah sehingga menghemat biaya pakan. Dengan pengolahan tanah yang baik dan pemupukan yang cukup, pakan alami akan melimpah didalam kolam sehingga benih memperolah pasokan pakan yang cukup. Pada kolam terpal, pemupukan tidak dapat dilakukan sehingga benih patin hanya memperolah pakan yang dipasok oleh pembudi daya.

Pendederan patin di kolam terpal sebaiknya dimulai dari benih berumur > 30 hari. Benih berumur > 30 hari sudah dapat beradaptasi dengan pakan buatan. Benih di tebar dengan kepadatan 100-200 ekor/meter persegi dengan kedalaman air kolam antara 40-60 cm. Selama pemeliharaan, benih diberi pakan pelet yang dihaluskan berbentuk tepung. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3-5% dari total berat badan ikan. Pemberian pakan dilakukan 405 kali sehari, yang dibrikan pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Seperti ikan lainya, patin dilatih untuk makan pada waktu dan tempat tertentu.

Pakan untuk benih patin sebaiknya mengandungprotein 30-35%. Ini karena benih patin membutuhkan protein yang banyakuntuk tumbuh. Di alam, benih memakan berbagai planktonyang terdiri dari hewan dan tumbuhan yang mengandung protein tinggi.

Untuk mencegah benih patin terserang penyakit, sebaiknya benih patin tersebut diberi vitamin C dosis 250-500 mg/kg berat tubuh selama beberapa hari  sebagai imonustimulan atau diberikan lipo polisakari 10 mg/1 untuk mempertahankan stamina benih.

Kolam juga harus dijaga kebersihannya sehingga tidak menjadi sarang penyakit. Sisa pakan dan kotoran ikan di dasar kolam terpel secara rutin di bersihkan dengan melakukan penyifonan setiap 10-20 hari sekali. Penyifonan dilakukan menggunakan selang. Ujung selang yang satu dimasukkan kedalam kolam, sedangkan ujung yang lainya diletakkan ditempat yang lebih rendah dari dasar kolam, kemudian sedot hingga air kolam mengalir sambil ujung selang  didalam kolam digeser/digerak-gerakkan hingga endapan kolam tersedot keluar bersama air dasar kolam.Hal tersebut dilakukan di seluruh bagian kolam hingga air yang keluar tidak mengandung endapan lagi. Jika sudah berpengalaman, sifon hanya mengeluarkan air 20-30 cm saja. Setelah itu, air kolam ditambah air baru hingga ketinggianya separti semula.

Bila oksigen sangat minimal (misalnya, ❤ ppm) maka perlu diaerasi untuk menambah suplai oksigen terlarut. Bila suhu udara cukup dingin maka diatas permukaan air dapat dipasang lampu bohlam  berdaya 40-60 watt. Sebaliknya, bila suhu terlalu panas pada siang hari, segera lakukan pendinginan dengan memasang pelepah daun kelapa di atas kolam atau dapat pula menggunakan daun pisang. Untuk menghasilkan benih ukuran 50 g/ekor, dibutuhkan waktu pemeliharaan2-2,5 bulan. Benih ukuran 50 g dibutuhkan oleh pembudi daya untuk pembesaran KJA. Patin ukuran tersebut juga dapat dipasang di akuarium sebagai ikan hias.

sumber: https://www.banyudadi.com/tips-pendederan-ikan-patin/

Mengenal Probiotik Untuk Budidaya Ikan Nila

A. Latar  Belakang
Probiotik, oleh badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) serta Badan Kesehatan Dunia (WHO) diartikan sebagai mikroba hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang memadai, dapat meningkatkan kesehatan manusia atau hewan yang mengonsumsinya.
Di Eropa, probiotik sudah mulai digunakan peternak sejak dekade 1970-an. Dampak positif pada ternak, yakni meningkatnya  daya tahan tubuh ternak, mengendalikan dan menekan jumlah bakteri penyebab penyakit. Pemberian probiotik pada ikan dapat mengkondisikan jumlah  dan ragam mikroba yang menghuni saluran pencernaannya. Keadaan ini  mampu menekan pertumbuhan bakteri penyakit yang merugikan ikan. Selain itu mengurangi atau menyerap senyawa  racun di dalam saluran pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh ikan dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas usaha budidaya ikan.
B. Mikroba  Merugikan
1. Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai yang tumbuh di dalam makanan kemudian
mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun).  Contohnya antara lain :
a. Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan.
b. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek.
c. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan.

Hasil gambar untuk foto probiotik

2. Bakteri denitrifikasi
Denitrifikasi yaitu nitrat direduksi menjadi nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah: Micrococcus denitrificans, Pseudomonas denitrificans.
3. Bakteri pathogen
a. Bakteri penyebab penyakit pada manusia contoh anatara lain :
1). Salmonella thyposa: menyebabkan penyakit tifus
2). Shigella dysentriae: menyebabkan penyakit disentri.
3). Virio comma: menyebabkan penyakit kolera.
4). Haemophilus influenza: menyebabkan penyakit influenza.
5).Mycobacterium tuberculosis: menyebabkan penyakit TBC.
6).Clostridium tetani: menyebabkan penyakit tetanus.
7).Neiseria meningitis: menyebabkan radang selaput otak.
8).Mycobacterium leprae: menyebabkan penyakit lepra (kusta).
b. Bakteri penyebab penyakit pada hewan dan ikan, contoh antara lain :
1).Streptococcus agalactia: menyebabkan mastitis pada sapi (radang payudara).
2).Bacillus anthracis” menyebabkan antrak.
3).Actinomyces bovis: menyebabkan bengkak rahang sapi.
4).Cytophaga columnaris: menyebabkan penyakit pada ikan.
b. Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan, contoh antara lain :
1). Xanthomonas oryzae menyerang pucuk batang padi.
2). Xanthomonas campestris: menyerang tanaman kubis.
3). Pseudomonas solanacaerum: penyakit layu pada terung-terungan.
4). Erwinia amylovora: menyebabkan bonyok pada buah-buahan.

C. Mikroba  Menguntungkan (Probiotik)
Mikroba yang memiliki peran menguntungkan bagi manusia/ternak/ikan adalah mikroba pengurai, nitrifikasi nitrogen dalam usus, dan penghasil antibiotik. Mikroba pengurai memiliki kemampuan merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya. Seperti merombak senyawa amoniak yang bersifat racun menjadi nitrat yang merupakan senyawa bermanfaat bagi kesuburan perairan dan sebagainya.

1. Definisi probiotik
Para ahli dalam organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) mendefinisikan probiotik sebagai “mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam jumlah memadai akan menyehatkan tuan  rumahnya.” Mereka membantu pencernaan makanan, membatasi bakteri merugikan dan merangsang kekebalan tubuh. Probiotik berasal dari kata pro berarti mendukung (lawan katanya anti yang berarti melawan) dan biotic berarti organisme hidup. Jadi, probiotik adalah mikroorganisme hidup yang sengaja diberikan dengan harapan memberikan efek  menguntungkan bagi kesehatan inang.
Pemakaian mikroba hidup dalam makanan mempunyai sejarah yang cukup panjang. Pada awal tahun 1900, Ellie Metchnikoff (bapak imunologi) menulis teori bahwa orang Bulgaria yang banyak minum yoghurt terbukti lebih awet muda dibandingkan dengan yang tidak. Ia menyebabkan adanya “Bulgarian bacillus” dalam yoghurt, yang akhirnya dikenal dengan Lactobacillus bulgaricus dan digunakan untuk pembuatan yoghurt.

Istilah probiotik, yang berasal dari bahasa Yunani dan artinya adalah “for life”, digunakan pertama kali oleh Lilly dan Stillwell pada tahun 1965 untuk menggambarkan “substansi yang dikeluarkan oleh suatu mikroorganisme yang menstimulasi pertumbuhan yang lainnya.

2. Mekanisme kerja probiotik
Organ tubuh, terutama usus, merupakan tempat kehidupan bagi jutaan mikroorganisme atau bakteri. Tidak hanya bakteri baik yang dapat bekerja untuk kesehatan kita, tapi bakteri jahat pun dapat tumbuh dengan subur’ Keseimbangan antara bakteri baik dan jahat itulah yang turut menentukan kesehatan.
Keseimbangan bakteri diusus dapat terganggu dengan pola dan kebiasaan makan yang buruk, stres fisik dan emosional, kurangnya aktivitas fisik, kurangnya istirahat, dan penggunaan antibiotik yang berlebihan serta berkepanjangan.
Probiotik bermanfaat bagi kesehatan melalui salah satu proses berikut:
a. Persaingan untuk nutrisi. Untuk tumbuh dan ber kembang biak, bakteri usus yang baik menggunakan nutrisi yang sama dengan bakteri patogen. Konsumsi dari probiotik membantu membatasi perkembangan bakteri patogen.
b. Persaingan untuk perlekatan. Kemampuan bakteri untuk melekat di dinding usus merupakan elemen penting dalam perkembangbiakannya. Di sini sekali lagi persaingan terjadi antara bakteri baik dan buruk. Salah satu fungsi Penting bakteri probiotik adalah mencegah atau membatasi pertumbuhan bakteri patogen potensial (e- coli, salmonella, dan Iain-lain) pada dinding usus.
c. Merangsang kekebalan. Dengan mengoptimalkan keseimbangan mikroflora usus, probiotik memelihara dan merangsang imunitas tubuh. Bila dikonsumsi secara teratur, dapat membantu mengurangi risiko berbagai penyakit.
d. Memperbaiki pencernaan. Probiotik memproduksi enzim seperti polisakarida karbohidrat yang membantu mengurai makanan’ Dengan demikian usus kecil lebih mudah menyerap nutrisi yang terurai dari makanan.
Usus besar yang sehat harus mengandung probiotik (bakteri bersahabat) minimal 85% untuk mencegah kolonisasi mikroba buruk seperti E. coli dan salmonella yang menyebabkan penyerapan makanan menjadi buruk dan masalah kesehatan Iainnya.
3. Beberapa spesies probiotik dan manfaatnya:
a. Bifidobacterium bifidum adalah organisme probiotik sangat penting yang ditemukan dalam jumlah besar di usus dan mukosa vagina. Bifidobacterium bifidum mencegah perkembangbiakan E. coli, salmonella dan clostridium. Bakteri ini juga memproduksi asam laktat dan asam asetat yang menurunkan pH usus dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat. Penelitian lain pada Bifidobacterium menunjukkan bahwa organisme ini juga merangsang penyerapan mineral seperti besi, kalsium, magnesium, dan seng.
b. Bifidobacterium longum merupakan bakteri probiotik dalam usus besar. Penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini berkontribusi meningkatkan nilai gizi makanan dengan memproduksi vitamin melalui sintesis enzim pencernaan seperti fosfatase kasein atau lisozim. Bifidobacterium longum juga berpartisipasi dalam Pencernaan usus.
c. Bifidobacterium breve memungkinkan berfungsinya sistem Pencernaan, membantu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya dan merangsang sistem kekebalan tubuh. Bifidobacterium breve juga berperan penting dalam sintesis vitamin D dan K.
d. Bifidobacterium lactis dikenal menjaga keseimbangan mikroflora usus, mendorong penyerapan nutrisi, merangsang sistem kekebalan tubuh dan mendetoksifikasi usus, darah dan hati.
e. Lactobacillus acidophilus membantu pencernaan laktosa susu, merangsang respon kekebalan tubuh terhadap mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membantu mengendalikan kadar kolesterol darah. Banyak publikasi yang menunjukkan bahwa Lactobacillus acidophilus menghasilkan zat seperti lactocidine atau ocidophiline yang meningkatkan stamina dan kekebalan.
f. Lactobocillus casei merupakan bakteri probiotik yang telah lama digunakan dalam susu fermentasi seperti pada produk Yakult, Jepang. Lactobacillus casei membantu membatasi pertumbuhan bakteri jahat dalam usus.
g. Lactobacillus plantarum menghasilkan asam laktat di saluran pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa Lactobacillus plantarum membantu mengurangi perut kembung. Spesies probiotik ini juga membantu penyerapan vitamin dan antioksidan serta menghilangkan komponen beracun dari makanan.
h. Bulgaricus hanyalah satu dari sekian banyak jenis bakteri yang menguntungkan tubuh. Beberapa jenis di antaranya adalah Lactobacillus acidophilus, L. casei’, L. rueteri, Streptococcus lactis, S. citrovorus, Bifobacterium bifidum, Saccharomyces baulardii, dan masih banyak lagi.
(Guz/Blw).

sumber: https://kkp.go.id/bp3medan/artikel/4262-mengenal-probiotik-untuk-budidaya-ikan-nila-oleh-bapak-abdulla-a-pi-mma

Empat Parameter Air Kolam yang Sehat

KOMPAS.com – Untuk mendapatkan kolam ikan yang sehat, Anda harus menjaga kondisi airnya dalam keadaan selalu baik dan sehat. Kondisi air kolam sehat akan membuat ikan tidak mudah sakit. Setidaknya ada empat parameter kualitas air yang perlu diperhatikan agar kolam Anda selalu dalam kondisi sehat. Empat parameter itu meliputi suhu air, keasaman dan kebasaan, kandungan oksigen, dan kandungan garam. Simak catatan tentang empat parameter tersebut:  Suhu air Suhu air bisa mempengaruhi pertumbuhan vegetasi air dan permintaan oksigen di dalam kolam. Peningkatan suhu air akan menyebabkan oksigen berkurang. Selain itu, tanaman dan ikan akan membutuhkan oksigen lebih banyak karena tingkat respirasinya meningkat. Pada dasarnya, ikan seperti ikan koi tidak memiliki masalah dengan suhu. Umumnya, ikan kuat menghadapi perubahan suhu. Hanya, jika ikan didatangkan dari luar, maka harus beradaptasi dengan air di Indonesia. Perubahan suhu air bisa mengakibatkan perubahan kebiasaan ikan. Semakin dingin, maka nafsu makan dan pertumbuhannya justru melambat. Saat seperti ini, porsi makanan sebaiknya dikurangi. Karena bila tidak dimakan akan membusuk dan membuat air terkontaminasi. Keasaman dan kebasaan Keasaman atau kebasaan air diukur dengan pH meter. Keasaman adalah salah satu faktor penting kualitas air yang mempengaruhi kesehatan ikan. Derajat keasaman diukur oleh kuantitas hidrogen dan hidroksil yang ada di air kolam. Skala pengukurannya dari 1 – 14. Jika ion hidrogen terlalu banyak maka pH terlalu asam. Sedangkan jika hidroksilnya lebih tinggi maka air terlalu basa. Air kolam ikan umumnya membutuhkan derajat keasaman 6,9 – 8. Angka ini mendekati nilai normal derajat keasaman. Ada banyak kemungkinan mengapa nilai pH di bawah atau di atas nilai normal. Seperti banyaknya asam karbon dari sisa metabolisme ikan, hal ini dipicu filter yang tidak bekerja baik, serta air kolam tidak rutin diganti. Kandungan oksigen Kandungan oksigen di dalam air harus mencukupi. Untuk kolam ikan koi, misalnya, kandungan yang dibutuhkan sekitar 6 miligram per liter. Kurang kadar oksigen, maka akan menyebabkan kematian ikan. Kandungan oksigen terkait suhu air, sehingga apabila ada kenaikan suhu air, maka kandungan oksigennya turun, dan demikian sebaliknya. Turunnya kadar oksigen bisa disebabkan jumlah tanaman air yang tidak seimbang. Banyaknya ikan di dalam kolam, serta sirkulasi air yang tidak baik saat masuk ke dalam filter juga menyumbang berkurangnya oksigen. Untuk menjaga kestablian kadar oksigen, buatlah sistem aerasi yang baik. Kandungan garam Meski kolam ikan berisi air tawar, kandungan airnya boleh mengandung sedikit garam. Guna garam untuk menetralkan zat amonia dan nitrat. Amonia adalah limbah yang dihasilkan melalui pembusukan kotoran ikan. Dalam kadar tertentu dapat membahayakan ikan tersebut. Kadar garam yang diijinkan adalah 0,15 – 0,20 persen. Kandungan garam terlalu tinggi bisa merusak tanaman air, juga mengganggu kerja batu zeolit pada filter. Untuk mengukur kadar garam, Anda bisa menggunakan salinity meter, yang harganya sekitar Rp 700-Rp 800 ribu. (Al Anindito Pratomo)

sumber: https://properti.kompas.com/read/2012/01/10/12052142/Empat.Parameter.Air.Kolam.yang.Sehat

Hama dan Penyakit Ikan Nila

Hama dan penyakit ikan nila

Serangan penyakit jarang ditemukan mewabah secara besar-besaran dalam budidaya ikan nila. Kalau pun ada, hanya berupa serangan lokal. Namun pembudidaya tetap harus berhati-hati. Karena penyakit ikan nila bukan tidak mungkin datang mengganggu.

Kondisi paling rentan terhadap serangan hama dan penyakit biasanya terjadi pada fase pembenihan ikan nila, dari penetasan hingga pendederan. Penyakit ikan nila bisa ditularkan lewat aliran air, udara dan kontak langsung. Atau, terjadi karena kondisi lingkungan yang buruk.

Pengobatan hama dan penyakit pada ikan cukup menyita sumber daya dan biayanya mahal. Oleh karena itu, pencegahan harus lebih diutamakan dibanding pengobatan. Dilihat dari segi ekonomi tindakan pencegahan lebih efesien.

Pencegahan hama dan penyakit

Pencegahan merupakan langkah yang paling efektif untuk menekan resiko hama dan penyakit ikan nila. Karena bila hama dan penyakit sudah menyerang, ongkos penanggulangannya akan lebih besar.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit ikan nila, diantaranya:

  • Pengolahan dasar kolam, yaitu pengeringan, pengapuran dan pemupukan. Pengeringan dilakukan dengan menjemur dasar kolam setiap kali hendak memulai budidaya. Sinar matahari bisa membunuh sebagian besar hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya. Pengapuran dasar kolam juga membantu mematikan sebagian penyakit. Untuk lebih detailnya silahkan baca persiapan kolam untuk budidaya ikan.
  • Memasang filter atau saringan pada pintu pemasukan air untuk mencegah sebagian hama dan vektor pembawa penyakit masuk ke dalam kolam.
  • Lakukan secara rutin pemberantasan hama secara mekanis (diambil atau dibunuh) dan pemberantasan hama secara biologis (mempertahankan predator alami hama). Apabila hama tetap membandel bisa dipertimbangkan menggunakan obat-obatan kimia.
    Gunakan bibit ikan nila unggul yang tahan terhadap penyakit. Bibit sebaiknya didapatkan dari sumber terpercaya, seperti litbang-litbang perikanan.
  • Mengurangi kepadatan ikan agar tidak terjadi kontak antar ikan secara langsung. Dengan jarangnya populasi, kadar oksigen terlarut dalam air kolam akan lebih banyak.
  • Berikan pakan dengan takaran yang tepat untuk menghindari terjadinya penumpukan sisa pakan dalam kolam. Sisa pakan akan membusuk sehingga menurunkan kualitas lingkungan kolam dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.
  • Lakukan penanganan ikan secara hati-hati pada saat penebaran atau pemindahan antar kolam, agar ikan tidak terluka yang memicu infeksi penyakit.

Apabila langkah pencegahan sudah dilakukan dan hama penyakit tetap muncul, baru lakukan pemberantasan hama dan pengobatan penyakit dengan menggunakan obat-obatan kimia. Yang perlu diingat, pemberian bahan kimia akan mendatangkan efek samping lain.

Pengobatan penyakit bisa dilakukan dengan memberikan bahan kimia pada kolam, merendam ikan yang sakit, mencampur obat dengan pakan, atau memberikan obat secara langsung pada tubuh ikan.

Hama ikan nila

Hama yang memangsa ikan nila tidak jauh berbeda dengan hama ikan air tawar tawar lainnya. Beberapa hama ikan nila yang paling sering dijumpai dan mempunyai efek mematikan diantaranya:

a. Notonecta

Masyarakat Jawa Barat menyebutnya bebeasan (menyerupai beras) karena terdapat bintik putih seperti beras. Hama ini menyerang benih ikan yang masih kecil. Upaya pencegahannya cukup sulit.

Bila jumlahnya sudah terlalu banyak, hama ini bisa diberantas dengan menyiramkan minyak tanah pada kolam. Jumlah minyak tanah yang diperlukan 5 liter tiap 1000 m2 luas kolam. Cara ini cukup efektif menekan populasi notonecta.

b. Larva cybister

Hama ini dikenal dengan nama ucrit, lebih mematikan dibanding notonecta. Warnanya kehijauan dan dapat bergerak dengan cepat. Bagian depan terdapat taring untuk menjepit mangsa, sedangkan di bagian belakangnya terdapat sengatan. Ucrit biasanya menyerang benih ikan.

Ucrit menyukai lingkungan kolam yang banyak mengandung material organik. Untuk mencegahnya, bersihkan kolam secara rutin dari gulma dan sampah organik. Bila sudah dewasa akan bermetamorfosis menjadi kumbang yang bisa meloncat antar kolam.

Bahan kimia yang mematikan bagi ucrit, akan mematikan juga bagi benih ikan nila. Oleh karena itu, hama ucrit hanya dianjurkan untuk diberantas secara mekanis dan mengefektifkan pencegahan.

Penyakit ikan nila

Ikan nila bisa dikatakan relatif tahan terhadap penyakit. Hingga saat ini belum pernah ditemukan wabah penyakit secara besar-besaran yang menyerang ikan nila. Tidak seperti budidaya ikan mas, yang sering dilanda wabah.

Secara umum, terdapat dua tipe penyakit ikan nila, yakni penyakit infeksi atau penyakit menular, dan penyakit non-infeksi yaitu disebabkan oleh kondisi lingkungan yang buruk. Berikut ini beberapa penyakit ikan nila dari jenis penyakit infeksi yang sering dijumpai:

  • Trichodina sp. Jenis mikroorganisme yang menjadi parasit pada ikan air tawar maupun ikan air laut. Parasit ini biasanya menyerang bagian luar seperti kulit, sirip dan insang. Tandanya terlihat luka pada organ-organi yang diserang. Bisa dicegah dengan menjaga sanitasi kolam dan memasang filter air atau bak pengendapan pada instalasi pengairan kolam. Pengobatan bisa dilakukan dengan merendam ikan yang sakit dalam larutan garam (NaCl) sebanyak 500-1000 mg/liter selama 24 jam. Atau dengan larutan formalin sebanyak 25 mg/liter.
  • Saprolegniasis. Penyakit yang disebabkan oleh sejenis jamur. Biasanya menyerang telur, larva dan benih ikan. Bagian tubuh yang diserang organ-organ luar. Penampakan penyakit ini seperti benang halus berwarna putih atau putih kecoklatan. Pengobatan dilakukan dengan merendam telur atau ikan yang terserang dalam larutan malachite green 1 mg/liter selama 1 jam, atau larutan formalin 200-300 mg/liter selama 1-3 jam, atau NaCl 5 gram/liter selama 15 menit.
  • Epistylis spp. Parasit ini umumnya menyerang organ-organ bagian luar seperti kulit, insang dan sirip. Ciri-ciri ikan yang terserang bagian insangnya berwarna merah kecoklatan, ikan sukar bernapas, gerakan lambat, dan pertumbuhannya terhambat. Penularan penyakit terjadi karena kontak langsung dengan ikan yang sakit. Pencegahannya dengan mengurangi padat tebar ikan. Pengobatannya dengan merendam ikan dalam larutan formalin 200 mg/liter selama 40 menit, atau KMnO4 20 mg/liter selama 15-20 menit.
  • Bercak merah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Menyerang organ bagian dalam dan luar. Ciri-cirinya ada pendarahan pada bagian tubuh yang terserang, sisik terkelupas, perut membusung. Bila menyerang kulit akan terlihat borok. Ikan terlihat lemah dan sering muncul ke permukaan kolam. Bila di bedah bagian dalamnya mengalami pendarahan pada hati, ginjal dan limpa. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara menyuntik, perendaman atau dengan mencampur obat pada pakan. Obat perendaman kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit. Penyuntikan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram bobot ikan atau kanamysin 20-40 mg/kg bobot ikan. Pencampuran pada pakan dengan oxytetracylin 50mg/kg pakan, diberikan setiap hari selama 7-10 hari.

Sedangkan penyakit non-infeksi yang banyak ditemukan dalam budidaya ikan nila disebabkan oleh:

  • Kualitas air. Kualitas air yang buruk membahayakan perkembangan ikan. Oleh karena itu kualitas air harus terus dipantau. Pastikan saluran masuk dan keluar tetap lancar. Bila air disirkulasikan untuk beberapa kolam, penggunaan bak penyaringan air lebih direkomendasikan. Air yang berkualitas akan membuat ikan selalu berada dalam kondisi bugar dan sehat.
  • Pakan. Pemberian pakan harus tepat jenis dan takaran. Pakan yang tersisa akan mengendap di dasar kolam, menurunkan kualitas air dan menimbulkan gas-gas berbahaya bagi ikan.
  • Keracunan. Keracunan pada ikan biasanya disebabkan oleh pemberian pakan yang salah, misalnya pakan kadaluarsa. Bisa juga disebabkan oleh adanya senyawa beracun dalam kolam, seperti H2S yang timbul dari pembusukan material organik di dasar kolam. Atau, polutan berbahaya yang terbawa dari sumber air.
  • Penanganan ikan. Dalam menangani ikan usahakan secara hari-hati. Misalnya saat penebaran atau pemindahan kolam, jangan sampai tubuh ikan terluka karena jaring atau benda keras lainnya. Luka pada tubuh ikan akan memicu penyakit.
  • Genetis. Gunakan selalu benih ikan yang baik. Penyakit juga bisa disebabkan oleh keturunan. Misalnya, bentuk tubuh ikan yang tidak sempurna atau cacat.
—–
Referensi

  1. Gufran Kordi. 1997. Budidaya ikan nila. Dahara Prize.
  2. Gusrina. 2008. Budidaya ikan Jilid 3. Kementrian Pendidikan Nasional.
  3. Usni Arie. 2004. Pembenihan dan pembesaran nila gift. Penebar Swadaya

sumber: https://alamtani.com/hama-dan-penyakit-ikan-nila/

Peran Probiotik pada Kolam Perikanan

Probiotik adalah mikroba yang menguntungkan bagi ikan yang dibudidayakan.  Mikroba itu antara lain bakteri asam laktat seperti Lactobacillus,  beberapa kelompok Bacillus seperti Bacillus pumilus, Bacillus lincheniformis, Bacillus pumilus.

Sifat probiotik dari bakteri yang menguntungkan bagi ikan dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat (pathogen). Dengan probiotik Superzyme, maka ikan menjadi lebih sehat, bisa membantu proses penyembuhan ikan yang sakit, dan menjaga kualitas air sehingga tidak keruh ataupun berbusa serta melancarkan metabolisme ikan.

Dari berbagai sumber dan penelitian diketahui bahwa makanan yang difermentasi dengan probiotik jika masuk kedalam pencernaan makhluk hidup akan mudah dicerna serta lebih mudah terserap nutrisinya oleh tubuh yg mengkonsumsinya. Dalam hal ini adalah ikan.

Sebagai bahan perbandingan pakan tanpa probiotik; Nutrisi pakan yg diserap tubuh ikan maksimal 40% sedangkan pakan yg dicampur probiotik Nutrisi pakan yg terserap tubuh ikan lebih dari 40% bahkan dengan kondisi tertentu bisa sampe 70% jika difermentasi minimal 12 jam.

Dengan demikian penambahan probiotik pada pakan ikan akan sangat menguntungkan karena nutrisi pakan akan lebih banyak diserap ikan yang pada akhirnya akan meningkatkan bobot ikan dan membuat ikan lebih sehat dan memiliki nilai lebih untuk dijual. Penggunaan probiotik akan menghemat biaya juga karena penggunaan pakan akan lebih optimal.

Mendapatkan probiotik untuk ikan saat ini sangat mudah, karena banyak dijual di pasaran dan harganya pun relatif murah. Probiotik banyak digunakan karena manfaatnya yang banyak seperti:

  • Melawan jamur/sebagai anti jamur

  • Mengurai bahan organik, sisa pakan, metabolisme udang/ikan

  • Menekan pertumbuhan bakteri Vibrio spp

  • Menghilangkan bau dan mengurangi lumpur di periaran

  • Mempercepat pertumbuhan pertumbuhan udang/ikan serta tahan terhadap penyakit

Penerapan probiotik sebagai bahan tambahan untuk pakan cukup mudah namun harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Berikut akan kami jelaskan teknik fermentasi bakteri probiotik yang baik agar manfaat yang dihasilkan bisa maksimal:

Formula 1

  • Tepung Ikan  :  20 KG

  • Dedak Halus  :  5 KG

  • Molase  :  5 LT

  • Ragi roti  :  100 GR

  • Probiotik :  2 LT

  • Air Tawar  :  80 LT

Bahan di atas dicampur dan dimasukkan pada drum plastik ukuran 200L dan diaerasi kuat menggunakan Hi-Blow atau aerator, untuk menciptakan proses fermentasi oleh bakteri secara aerobik.  Biarkan proses fermentasi ini selama 2-3 hari hingga bau harum fermentasi muncul dan diperkirakan jumlah bakteri mencapai 10 pangkat 8. Nah, saat inilah bakteri probiotik kita siap diberikan ke tambak udang/ ikan. Pemberian fermentasi probiotik dilakukan sekali setiap pagi hari, sebanyak 5PPM atau sekitar 10-50L probiotik per petak tambak (5000 m2).

Pada saat pemberian probiotik harus bersamaan dengan pemberian Molase sebanyak 5-10 L sebagai penyumbang unsur C (carbon) untuk pertumbuhan bakteri probiotik. Sebelum probiotik diberikan ke tambak, probiotik dicampur dengan Zeolite 1- 5 kg.

Untuk hasil yang lebih baik lagi bisa digunakan tambahan mulitivitamin ikan, berikut adalah formulanya:

Formula 2

  • Tepung Ikan  :  5 KG

  • Dedak Halus  :  4 KG

  • Urea  :  0,5 KG

  • Molase  :  10 LT

  • Ragi Roti  :  100 GR

  • Aquavit Multi Vitamin  :  40 GR

  • Zeolite Powder  :  1,5 KG

  • Superzyme  :  2 LT

  • Air Tawar  :  2000 LT ( 2 Ton )

Dengan teknik fermentasi yang baik penerapan probitik pada ikan akan sangat bermanfaat dalam mengurangi dan menghilangkan gas-gas beracun seperti Amonia, Nitrit dan Hidrogen Sulfida, sehingga dapat:

  • Meningkatkan kualitas air

  • Meningkatkan nafsu makan udang/ ikan dan pertumbuhan udang/ ikan

  • Meningkatkan ketahanan udang/ ikan terhadap serangan penyakit

Semoga bermanfaat!

sumber: https://www.isw.co.id/single-post/2016/04/26/Peran-Probiotik-pada-Kolam-Perikanan